Lampiran Secercah Cahaya di Kehidupan Wanitah Sholelah



Berbicara tentang salafus sholeh, terbayang di pikiran kita rata-rata yang paling dominan adalah kaum adam. Mulai dari zaman Nabi Muhammad saw. Sampai akhir abad ke-3 Hijriyah. 

Cerita tentang salaf sholeh tidak lepas dari sejarah para sahabat, tabiin dan tabit tabiin yang rata-rata kita dengar adalah mayoritas kaum adam. Sprt; Khulafa' Rasyidin, Ibnu Abbas, Abdullah bin Umar, Hasan al-Bashri, Abu Tsur, Abu Hanifah dan lain-lain.

Kita jarang mendegar sejarah dan napak tilas "nisa' salaf sholeh", mungkin hanya beberapa saja yg kita denger sprt, Sayyidah Khadijah, 'Aisyah dan Rabiah Al-Asawiyah.

Memang benar kata-kata yg sering kita dengar, bahwa di balik kesuksesan seorang lelaki tidak bisa lepas dari peran seorang wanita di baliknya.

Ibu maupun Istri adalah bentuk material yang mendorong seseorang secara psikologis maupun spiritual untuk membentuk bangunan yang kokoh. Maka benar kata pepatah, " Al-Um Madrasatul Ula. Bisa pendidikan yang diberikan baik maka hasilnya akan baik. Dan sebaliknya bila yg diberikan buruk maka hasilnya juga buruk.

Dalam buku yang di tulis oleh Nadhir Muhammad Maktabi, adalah salah satu buku yang bagus untuk para wanita di zaman ini. Sesusai dengan judulnya, penulis ingin mengungkapkan cerita-cerita wanita salaf saholeh tentang bagaimana wanita dulu beribadah, bermunajat, bersikap zuhud, wara', sampai bagaimana harus memenuhi hak-haknya sesuai syariat Islam.

Review buku : Shafahat an-Nayyarat fi Hayati as-Sabiqat
Karya : Nadzir Muhammad Maktabi.

😁

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »